0

KADER MUJTAHID UNTUK KEJAYAAN ISLAM NUSANTARA



PMII,Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia adalah Organisasi ekstra kampus yang berhaluan nilai-nilai keislaman dan keindonesian yang mana telah diberikan ketika pelatihan formal jenjang pertama(MAPABA) Hingga mewujudkan anggota baru yang mutakid menyakinkan bahwa dengan PMII lah mampu menjadi wadah untuk second campus.Melangkah step lagi pelatihan formal setelah MAPABA adalah PKD di pelatihan inilah kita dididik menjadi kader mujahid.Sudah bukan lagi anggota tetapi sudah kader yang mampu mengimplementasikan nilai-nilai PMII,untuk Mewujudkan cita-cita kemerdekaan republic Indonesia

Tujuan PMII

‘’Terciptanya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT,Berbudi luhur,berilmu,cakap,tanggap,dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmmunya serta komitmen memperjuangka cita-cita kemerdekaan republic Indonesia.

Tujuan PMII yang tertera di AD/ART BAB IV Pasal 4, maka dari itulah PMII hadir dengan kader-kadernya didalam tubuh organisasi hinngga terciptanya organ-organ yang berkualitas,dalam segi keilmuan juga pengimplementasikanya. Demi terciptanya Eka Cita PMII,Ulul Albab

Pelatihan tertinggi didalam PMII yaitu PKL dengan satu huruf berubah dari mujahid menjadi mujtahid. Mujtahid kader yang mampu menggatasi problematika yang ada juga membberikan sumbangsih yang nyata demi progresifitas organisasi di ranah budaya,politik,agama serta bernegara.

Kader Mujtahid untuk kejayaan islam nusantara, dewasa ini telah banyak dibicarakan mengenai islam nusantara,

Apa itu islam nusantara...?

Kenapa gak islam Indonesia...?

Mungkin pertanyaan-pertanyaan yang terlintas di hati dan fikiran kita,melalui opini ini sang penulis mencoba sedikit bertuliskan apa yang menjadi tema/topic dari pembahasan.Islam nusantara hadir dan datang di negeri kita ini dengan berbagai sudut dan falsafah tak terlepas dari erat hubunganya budaya Negara kita ini.

Islam nusantara adalah islam yang empiric yang berpoint 6 penting yaitu

-pengalaman sejarah

-orientasi agama yang dominan

-pribumisasi islam yang mengakar

-dan keteguhan terhadap turats(tradisi)

Sehingga point-point telah tertuju ke kenapa harus islam nusantara, pengalaman sejarah ketika nusantara bumi kelahiran ini masih dalam rahim, masih berupa zaman-zaman kerajaan mulai hindu-budha lalu kerajaan islam islam pertama di nusantara yaitu samudera pasai dan di jawa yaitu Demak, dengan berbagai akulturasi budaya islam masuk ke nusantara dengan rentetan sejarah menggambarkan kalau islam adalah rahmatan lil allamin, aswaja landasan ideologi mampu menghijaukan bumi jawa hingga saat ini, perkembangan islam di Indonesia tak terlepas peran para wali Allah yang menyebar luaskan hingga ke tanah jawa, sehingga pada masa kerajaan islam di nusantara mampu mendongkrak ajaran wali Allah ini di terima masyarakat, bahkan peran para wali mampu menyuntikan nilai nilai  luhur yang memberikan pada zamanya, banyak yang menentang akan islam nusantara hanya terfokuskan di jawa padahal lahirnya wali Allah bermula dari aceh dan pasai, sehingga dengan berbagai asal menyatukan di bumi nusantara.  Datangnya islam di masa kejayaanya mampu melahirkan pemikir-pemikir yang mampu memberikan rona warna dan kecerahan seperti halnya kejayaan dan kebesaran  di dukung ormas ormas yang mewadahi islam sebagai ideologi serta paham, NU,Muhammadiyah dan banyak yang lainya, KH.Hasyim Asyari dengan NU nya membawa bintang Sembilan berkiprah ormas yang mampu melahirkan tokoh-tokoh pada zamanya, KH.Ahmad Dahlan dengan amar ma’ruf nahi mungkar ikut membesarkan islam dalam nusantara ini, islam lahir di kemas dalam keanekaragaman tradisi dan kekayaan local sehingga Islam Nusantara membawa rona cerah, sehingga toleransi sesama umat beragama harus tercermin disini,dengan mengutamakan sosial,budaya,dan hidup berbangsa dan bernegara. Dengan tidak melepas nilai-nilai keislaman,hanya islam masuk ke turats(tradisi).

Menjaga erat tradisi yang ada mengemas keanekaragaman letak geografis yang juga mempengaruhi sosio-budaya. Islam nusantara,islam yang menjadikan cirri atau akulturasi keberagaman masyarakat nusantara.

Sehingga cerminan kejayaan islam nusantara menjadikan ideology gagasan di mata dunia.





STRATEGI PENGEMBANGAN PMII DI FAKULTAS ATAU KAMPUS YANG MINIM PMII-NYA



Rona pergerakan terus berputar,setiap fase ada zamanya setiap zaman ada fasenyya itulah kata-kata yang sering dilontarkan sahabat/i PMII.

Entah,hanya sebatas kata kiasan atau Cuma kekhawatiran semata,Cuma disitu kita melihat suatu organisasi dikatakan berhasil ketika kaderisasi tetap berjalan. Melihat situasi saat ini PMII terus mengembangkan sayapnya dengan melihat fakultas atau kampus yang belum terjamah atau minim PMII-nya

Disaat mahasiswayang pasti tetap ingin mewujudkan julukanya.(agent of change).

Butuh keringat berkucuran deras,waktu untuk menggapai melihat realita yang ada, sebagai insane-insan yang masih berjalan demi organisasi ,kita harus mengembangkan kebesaran organisasi kita.

Dengan menganalisa permasalahan PMII minim di suatu kampus bisa juga dikarenakan kebijakan suatu birokrasi atau dll.

Laju gerakan hari ini harus dirubah dikarenakan sebagai kaum pergerakan jangan sampai nyaman di kondisi yang ada.

PMII dikatakan belum berhasil menghadapi modernitas. Maka dari itu berbagai formula-formula harus menjadi konsen utama. Disaat kegiatan formal belum maksimal ketika ada seleksi alam, kita tahu PMII bukan hanya berbicara mengeluh-eluhkan apa yang menjadi tujuan organisasi tetapi di kaderisasi pengembangan PMII kita lemah.

Maka diperlukan strategi-strategi untuk mengoptimalkan PMII di kampus yang minim,

-pendekatan bersifat akademis

-meningkatkan eksistensi

-membuktikan dengan omek adaloah wadah second kampus

-memberikan wadah sesuai porsi dan kebutuhan mahasiswa

Sehingga ketika kuantitas sudah terpenuhi kualitas pun juga harus ditingkatkan,

Sehingga kita mampu mengetahui apa yang membuat PMII tergerus zaman

Pengawalan demi pengawalan akan membuat kita dewasa dalam menyikapi segala permasalahan yang ada, hingga kedewasaan Organisasi.





PMII,Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia adalah Organisasi ekstra kampus yang berhaluan nilai-nilai keislaman dan keindonesian yang mana telah diberikan ketika pelatihan formal jenjang pertama(MAPABA) Hingga mewujudkan anggota baru yang mutakid menyakinkan bahwa dengan PMII lah mampu menjadi wadah untuk second campus.Melangkah step lagi pelatihan formal setelah MAPABA adalah PKD di pelatihan inilah kita dididik menjadi kader mujahid.Sudah bukan lagi anggota tetapi sudah kader yang mampu mengimplementasikan nilai-nilai PMII,untuk Mewujudkan cita-cita kemerdekaan republic Indonesia

Tujuan PMII

‘’Terciptanya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT,Berbudi luhur,berilmu,cakap,tanggap,dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmmunya serta komitmen memperjuangka cita-cita kemerdekaan republic Indonesia.

Tujuan PMII yang tertera di AD/ART BAB IV Pasal 4, maka dari itulah PMII hadir dengan kader-kadernya didalam tubuh organisasi hinngga terciptanya organ-organ yang berkualitas,dalam segi keilmuan juga pengimplementasikanya. Demi terciptanya Eka Cita PMII,Ulul Albab

Pelatihan tertinggi didalam PMII yaitu PKL dengan satu huruf berubah dari mujahid menjadi mujtahid. Mujtahid kader yang mampu menggatasi problematika yang ada juga membberikan sumbangsih yang nyata demi progresifitas organisasi di ranah budaya,politik,agama serta bernegara.

Kader Mujtahid untuk kejayaan islam nusantara, dewasa ini telah banyak dibicarakan mengenai islam nusantara,

Apa itu islam nusantara...?

Kenapa gak islam Indonesia...?

Mungkin pertanyaan-pertanyaan yang terlintas di hati dan fikiran kita,melalui opini ini sang penulis mencoba sedikit bertuliskan apa yang menjadi tema/topic dari pembahasan.Islam nusantara hadir dan datang di negeri kita ini dengan berbagai sudut dan falsafah tak terlepas dari erat hubunganya budaya Negara kita ini.

Islam nusantara adalah islam yang empiric yang berpoint 6 penting yaitu

-pengalaman sejarah

-orientasi agama yang dominan

-pribumisasi islam yang mengakar

-dan keteguhan terhadap turats(tradisi)

Sehingga point-point telah tertuju ke kenapa harus islam nusantara, pengalaman sejarah ketika nusantara bumi kelahiran ini masih dalam rahim, masih berupa zaman-zaman kerajaan mulai hindu-budha lalu kerajaan islam islam pertama di nusantara yaitu samudera pasai dan di jawa yaitu Demak, dengan berbagai akulturasi budaya islam masuk ke nusantara dengan rentetan sejarah menggambarkan kalau islam adalah rahmatan lil allamin, aswaja landasan ideologi mampu menghijaukan bumi jawa hingga saat ini, perkembangan islam di Indonesia tak terlepas peran para wali Allah yang menyebar luaskan hingga ke tanah jawa, sehingga pada masa kerajaan islam di nusantara mampu mendongkrak ajaran wali Allah ini di terima masyarakat, bahkan peran para wali mampu menyuntikan nilai nilai  luhur yang memberikan pada zamanya, banyak yang menentang akan islam nusantara hanya terfokuskan di jawa padahal lahirnya wali Allah bermula dari aceh dan pasai, sehingga dengan berbagai asal menyatukan di bumi nusantara.  Datangnya islam di masa kejayaanya mampu melahirkan pemikir-pemikir yang mampu memberikan rona warna dan kecerahan seperti halnya kejayaan dan kebesaran  di dukung ormas ormas yang mewadahi islam sebagai ideologi serta paham, NU,Muhammadiyah dan banyak yang lainya, KH.Hasyim Asyari dengan NU nya membawa bintang Sembilan berkiprah ormas yang mampu melahirkan tokoh-tokoh pada zamanya, KH.Ahmad Dahlan dengan amar ma’ruf nahi mungkar ikut membesarkan islam dalam nusantara ini, islam lahir di kemas dalam keanekaragaman tradisi dan kekayaan local sehingga Islam Nusantara membawa rona cerah, sehingga toleransi sesama umat beragama harus tercermin disini,dengan mengutamakan sosial,budaya,dan hidup berbangsa dan bernegara. Dengan tidak melepas nilai-nilai keislaman,hanya islam masuk ke turats(tradisi).

Menjaga erat tradisi yang ada mengemas keanekaragaman letak geografis yang juga mempengaruhi sosio-budaya. Islam nusantara,islam yang menjadikan cirri atau akulturasi keberagaman masyarakat nusantara.

Sehingga cerminan kejayaan islam nusantara menjadikan ideology gagasan di mata dunia.





STRATEGI PENGEMBANGAN PMII DI FAKULTAS ATAU KAMPUS YANG MINIM PMII-NYA



Rona pergerakan terus berputar,setiap fase ada zamanya setiap zaman ada fasenyya itulah kata-kata yang sering dilontarkan sahabat/i PMII.

Entah,hanya sebatas kata kiasan atau Cuma kekhawatiran semata,Cuma disitu kita melihat suatu organisasi dikatakan berhasil ketika kaderisasi tetap berjalan. Melihat situasi saat ini PMII terus mengembangkan sayapnya dengan melihat fakultas atau kampus yang belum terjamah atau minim PMII-nya

Disaat mahasiswayang pasti tetap ingin mewujudkan julukanya.(agent of change).

Butuh keringat berkucuran deras,waktu untuk menggapai melihat realita yang ada, sebagai insane-insan yang masih berjalan demi organisasi ,kita harus mengembangkan kebesaran organisasi kita.

Dengan menganalisa permasalahan PMII minim di suatu kampus bisa juga dikarenakan kebijakan suatu birokrasi atau dll.

Laju gerakan hari ini harus dirubah dikarenakan sebagai kaum pergerakan jangan sampai nyaman di kondisi yang ada.

PMII dikatakan belum berhasil menghadapi modernitas. Maka dari itu berbagai formula-formula harus menjadi konsen utama. Disaat kegiatan formal belum maksimal ketika ada seleksi alam, kita tahu PMII bukan hanya berbicara mengeluh-eluhkan apa yang menjadi tujuan organisasi tetapi di kaderisasi pengembangan PMII kita lemah.

Maka diperlukan strategi-strategi untuk mengoptimalkan PMII di kampus yang minim,

-pendekatan bersifat akademis

-meningkatkan eksistensi

-membuktikan dengan omek adaloah wadah second kampus

-memberikan wadah sesuai porsi dan kebutuhan mahasiswa

Sehingga ketika kuantitas sudah terpenuhi kualitas pun juga harus ditingkatkan,

Sehingga kita mampu mengetahui apa yang membuat PMII tergerus zaman

Pengawalan demi pengawalan akan membuat kita dewasa dalam menyikapi segala permasalahan yang ada, hingga kedewasaan Organisasi.


Post a Comment

 
Top